Fai.umsida.ac.id – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Muhammad Mahawira Nitisara, mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kali ini datang dari cabang olahraga Karate. Mahawira, atlet muda berbakat dari PAI, berhasil meraih medali perunggu di ajang bergengsi Piala Gubernur Jatim II 2025, yang diselenggarakan di GOR Hastra Brata, Universitas Adi Buana pada, (21-22/6/25).
Baca juga: Pendidikan Agama Islam di Era Post-Truth: Menyaring Informasi yang Benar dalam Dunia Maya
Ini adalah pencapaian luar biasa bagi Mahawira yang sebelumnya juga berhasil meraih juara 3 Kumite -67 kg di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jatim. Namun, Piala Gubernur Jatim II memberikan tantangan yang lebih berat dan atmosfer kompetitif yang jauh lebih intens.
Bersaing dengan Tim Militer, Mental dan Teknik Diuji
Piala Gubernur Jatim II 2025 menyuguhkan persaingan yang sangat ketat, karena lawan-lawan Mahawira kali ini berasal dari tim militer, seperti Puspenerbal dan Koarmada. Ini membuat pertandingan jauh lebih kompetitif dengan lawan-lawan yang memiliki latar belakang fisik dan mental yang kuat.
“Persaingan kali ini sangat berbeda. Lawan-lawan saya berasal dari tim militer yang memiliki kekuatan fisik dan mental yang sangat terlatih. Itu menjadikan pertandingan lebih menantang. Namun, saya berusaha untuk tetap tenang dan berfokus pada teknik yang sudah saya latih,” ujar Mahawira dengan penuh semangat.
Mahawira mengungkapkan bahwa meskipun hasil di kejuaraan ini belum sesuai dengan target, ia menganggapnya sebagai proses belajar yang sangat berharga. “Semua bisa terjadi di atas matras, tak peduli seberapa siapnya kita. Mental dan teknik harus terus diasah. Ini adalah bagian dari perjalanan saya dalam dunia olahraga,” tambah Mahawira.
Proses Belajar Mahawira dan Dukungan PAI Umsida
Mahawira juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pendidikan Agama Islam Umsida yang selalu memberikan dukungan penuh, baik di bidang akademik maupun non-akademik. PAI Umsida memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan potensi di luar dunia pendidikan formal, termasuk dalam bidang olahraga.
“PAI Umsida memberikan ruang yang sangat besar untuk berprestasi di luar akademik, termasuk dalam olahraga. Nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan sportivitas yang saya pelajari di PAI sangat selaras dengan karakter yang dibentuk melalui olahraga. Ini sangat mendukung saya dalam menghadapi tantangan di luar kampus,” ujarnya.
Selain dukungan kampus, Mahawira juga menyebutkan tantangan terbesar yang dihadapinya selama bertanding adalah menghadapi lawan-lawan yang sangat berpengalaman dan terlatih, terutama dari tim militer. “Tantangannya adalah bagaimana kita bisa menghadapi lawan dengan latar belakang militer yang kuat baik secara fisik maupun mental. Saya banyak belajar untuk lebih sabar, membaca situasi, dan mengontrol emosi. Kesalahan kecil bisa sangat menentukan hasil,” ujarnya.
Semangat untuk Terus Berkembang dan Menjadi Inspirasi
Meskipun hasil kali ini belum sesuai dengan harapan, Mahawira tetap optimis dan berkomitmen untuk terus berkembang dalam dunia karate. Ia menyatakan ingin mengikuti lebih banyak kejuaraan di masa depan dan kelak bisa berbagi pengalaman sebagai pelatih.
“Bagi saya, prestasi bukanlah tujuan akhir, tetapi jalan untuk memberikan manfaat dan inspirasi bagi mahasiswa lainnya, khususnya di PAI. Saya ingin terus berkembang, mengikuti lebih banyak kejuaraan, dan kelak berbagi pengalaman saya sebagai pelatih,” tutupnya dengan penuh semangat.
Baca Juga: KISWAH II 2025: Ajang Internasional HIMA PAI Umsida Cetak Generasi Islam Unggul dan Mendunia
Dengan tekad yang kuat dan semangat juara, Mahawira membuktikan bahwa perjalanan di dunia olahraga adalah sebuah proses yang membutuhkan ketekunan dan dedikasi tinggi. PAI Umsida juga patut berbangga atas pencapaian Mahawira yang tidak hanya menunjukkan kemampuannya di bidang olahraga, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai pendidikan karakter yang diajarkan di kampus.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi