Pai.umsida.ac.id-Kemajuan teknologi gadget membawa banyak manfaat, tetapi juga tantangan besar, terutama dalam dunia pendidikan. Riset terbaru yang diterbitkan di Indonesian Journal of Cultural and Community Development menunjukkan bagaimana penggunaan gadget secara berlebihan memengaruhi minat belajar membaca Al-Qur’an pada anak usia sekolah dasar. Studi ini mengangkat fakta bahwa penggunaan gadget tanpa pengawasan dapat mengurangi konsentrasi, menurunkan semangat belajar, dan berdampak negatif pada kemampuan membaca Al-Qur’an anak-anak.
Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan solusi terhadap tantangan ini, Program Studi Pendidikan Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkomitmen dalam menyelenggarakan program-program edukatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
Tantangan Teknologi Gadget dalam Pembelajaran Al-Qur’an
Penelitian yang dilakukan di Desa Gading, Krembung, Sidoarjo, menunjukkan bahwa anak-anak usia sekolah dasar yang menggunakan gadget lebih dari dua jam sehari cenderung kehilangan minat belajar, termasuk membaca Al-Qur’an. Banyak dari mereka menghabiskan waktu untuk bermain game, menonton video di YouTube, atau menggunakan aplikasi seperti TikTok, tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua.
Baca Juga:Kaprodi PAI Umsida Jadi Narasumber Penguatan Fasilitator Guru Penggerak Jawa Timur
Menurut laporan riset, salah satu masalah utama adalah kurangnya pemahaman orang tua terhadap dampak penggunaan gadget. Sebagian besar orang tua tidak memiliki wawasan yang cukup untuk membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi secara bijak. Hal ini berdampak pada turunnya minat anak untuk belajar, terutama dalam aspek religius seperti membaca Al-Qur’an.
“Peran orang tua sangat penting dalam membangun minat anak terhadap pembelajaran, khususnya membaca Al-Qur’an. Tanpa pengawasan yang tepat, gadget justru menjadi penghambat perkembangan anak,” ujar salah satu dosen PAI Umsida.
Solusi dari Pendidikan Islam Umsida: Pendekatan Integratif
Melihat tantangan ini, Program Studi Pendidikan Islam Umsida mengembangkan berbagai inisiatif untuk membantu masyarakat, terutama para orang tua dan guru, dalam mengatasi dampak negatif penggunaan gadget. Salah satu fokus utama PAI Umsida adalah memberikan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pendekatan modern untuk mendukung perkembangan anak secara holistik.
PAI Umsida memiliki program pelatihan bagi calon pendidik yang dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka tentang peran teknologi dalam pendidikan. Melalui kurikulum berbasis penelitian, mahasiswa PAI dilatih untuk mengenali tantangan yang dihadapi masyarakat modern dan memberikan solusi nyata yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Di PAI Umsida, kami percaya bahwa pendidikan berbasis nilai-nilai Islam adalah kunci untuk menghadapi tantangan teknologi. Kami berupaya membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk mendidik generasi muda, agar mereka tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tetapi juga bijak dalam memanfaatkannya,” jelas Kaprodi PAI Umsida.
Membangun Masa Depan Pendidikan Bersama PAI Umsida
Sebagai program studi yang berkomitmen pada pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, PAI Umsida terus berinovasi dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Tidak hanya melalui penelitian, tetapi juga melalui pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dan dosen dalam memberikan edukasi kepada orang tua dan anak-anak tentang penggunaan gadget yang sehat.
Dengan fasilitas modern, dosen yang kompeten, dan lingkungan akademik yang kondusif, PAI Umsida menjadi pilihan utama bagi calon pendidik yang ingin berkontribusi dalam membangun generasi muda yang unggul dan berakhlak mulia.
Baca Juga:Mahasiswa PBA Umsida Raih Juara Video Kreatif Bahasa Arab di DLA Fair 2024
“PAI Umsida bukan sekadar program studi. Ini adalah tempat di mana calon pendidik dibentuk untuk menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Kami berkomitmen untuk mencetak generasi pendidik yang tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran,” tambah Kaprodi PAI Umsida.
“Mari bergabung bersama PAI Umsida, tempat di mana nilai-nilai Islam dan teknologi berpadu untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi masa depan!”
Sumber:The Problems of Using Gadgets on Interest in Learning to Read the Qur’an,DA Setianingsih, A Nadlif – Indonesian Journal of Cultural and Community 2022
Penulis:AHW