Mewujudkan Masyarakat Harmonis melalui Refleksi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Agama Islam

Pai.umsida.ac.id – Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memuat lima nilai yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Sementara itu, ajaran Islam, yang juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang luhur, memiliki panduan hidup yang mengarah pada terciptanya masyarakat yang adil, sejahtera, dan harmonis.

Kedua hal ini, meskipun berbeda dalam konteks dasar, memiliki kesamaan dalam hal pencapaian tujuan hidup yang mulia, yaitu menciptakan kesejahteraan dan kedamaian bagi umat manusia.

Baca juga: Pendidikan Agama Islam di Era Post-Truth: Menyaring Informasi yang Benar dalam Dunia Maya

Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ajaran Islam sebagai Pedoman Hidup

Pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan Agama Islam adalah untuk menciptakan masyarakat yang tidak hanya berlandaskan pada agama, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan yang mengutamakan persatuan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.

Sumber: Pexels

Dalam dunia pendidikan, terutama dalam pendidikan Agama Islam, refleksi nilai-nilai Pancasila menjadi dasar penting dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.

Peran Pancasila dalam Pendidikan Agama Islam: Menumbuhkan Rasa Persatuan dan Toleransi

Dalam konteks pendidikan Agama Islam, nilai pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa.

Kedua nilai ini mengajarkan pentingnya rasa hormat terhadap keyakinan dan ajaran agama masing-masing.

Dalam hal ini, pendidikan Agama Islam dapat mengajarkan toleransi antar umat beragama, yang selaras dengan semangat persatuan Indonesia yang tercantum dalam nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia.

Selanjutnya, nilai kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, juga mencerminkan ajaran Islam tentang perlunya menghormati martabat manusia.

Dalam pendidikan Agama Islam, pembelajaran tentang keadilan sosial dan perlakuan adil kepada sesama sangat ditekankan, sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan untuk berlaku adil terhadap sesama, tanpa memandang ras, suku, atau agama.

Dengan demikian, nilai ini berperan dalam membentuk generasi yang tidak hanya paham akan agama, tetapi juga memiliki rasa empati terhadap sesama dan mampu hidup rukun dalam keragaman.

Lihat juga: Dosen PAI Umsida Soroti Peran Etika dan Spiritualitas dalam Pembelajaran Hybrid

Integrasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Praktik Pendidikan Agama Islam

Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan Agama Islam bisa dilakukan melalui berbagai pendekatan dalam kurikulum dan pengajaran.

Sumber: Pexels

Salah satunya adalah dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap materi yang diajarkan, seperti menekankan pentingnya menghargai perbedaan dalam masyarakat yang pluralistik, serta mengajarkan nilai persatuan dan kerja sama untuk kemajuan bangsa.

Pendidikan Agama Islam yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila dapat mendorong para siswa untuk menjadi pribadi yang tidak hanya beragama dengan baik, tetapi juga cinta tanah air, peduli terhadap sesama, dan berkomitmen untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

Melalui pembelajaran agama yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, siswa diajak untuk memahami bahwa dalam beragama, mereka tidak hanya berhubungan dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia.

Sehingga, karakter-karakter seperti sikap saling menghormati, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dalam keberagaman akan tercermin dalam sikap mereka sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun negara.

Pancasila dan Islam sebagai Panduan untuk Membangun Masyarakat yang Harmonis

Refleksi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan Agama Islam memberikan landasan yang kuat untuk membentuk generasi yang tidak hanya paham akan ajaran agama, tetapi juga mengerti dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan yang mengutamakan persatuan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.

Dengan memadukan kedua nilai ini, pendidikan Agama Islam berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan penuh toleransi.

Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks Islam tidak hanya membentuk generasi yang berkarakter religius, tetapi juga peduli terhadap masalah sosial, berintegritas, dan menjunjung tinggi rasa persatuan di tengah keragaman yang ada.

Oleh karena itu, penting bagi setiap lembaga pendidikan, terutama pendidikan Agama Islam, untuk terus menanamkan refleksi nilai-nilai Pancasila dalam setiap proses belajar mengajar, agar tercipta masyarakat Indonesia yang damai, sejahtera, dan penuh toleransi.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah