PAI

Kaprodi PAI Umsida Bahak Udin By Arifin Diseminasi Penelitian Literasi Digital di Seminar Nasional

Fai.umsida.ac.id – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan kiprah akademiknya di kancah nasional.

Baca Juga:Doa Nabi Yunus Jadi Kekuatan Putri Hikmiyatil Latifah Raih Emas Tapak Suci Nasional

Kepala Program Studi PAI, Moch Bahak Udin By Arifin MPdI, hadir sebagai pemateri dalam Seminar Nasional kolaborasi tiga kampus besar Muhammadiyah, yakni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan Umsida. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (16/9/2025) di Aula Mas Mansyur, Kampus 1 Umsida, dengan antusiasme peserta yang datang dari berbagai kalangan mahasiswa maupun dosen.

Dalam kesempatan tersebut, Bahak Udin mendiseminasikan hasil penelitiannya yang berfokus pada peran Digital Interactive Learning (DIL) dalam mewujudkan literasi digital yang unggul di pendidikan dasar. Tema ini dipilih karena relevansinya dengan tantangan pendidikan di era transformasi digital yang begitu cepat.

Literasi Digital sebagai Tantangan Pendidikan Dasar

Dalam pemaparannya, Bahak Udin menguraikan kondisi terkini pengguna internet di Indonesia dengan mengacu pada data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Data tersebut menunjukkan adanya perbedaan distribusi pengguna internet berdasarkan gender maupun wilayah. Menurutnya, situasi ini berdampak langsung pada tingkat literasi digital masyarakat, khususnya pelajar usia sekolah dasar.

“Literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan pokok di era sekarang. Anak-anak sejak dini telah berinteraksi dengan perangkat digital, namun tidak semuanya memahami cara menggunakan teknologi secara efektif dan etis,” terangnya.

Ia menegaskan, tantangan besar masih menghadang dunia pendidikan Indonesia. Di antaranya adalah kesenjangan akses teknologi antarwilayah, kebijakan keamanan data yang belum optimal, keterbatasan pelatihan guru, serta infrastruktur yang belum merata. Kondisi ini, menurut Bahak Udin, menjadi penghambat utama dalam upaya mewujudkan literasi digital yang unggul di kalangan pelajar.

Salah satu peserta seminar, Fitri, mahasiswa PAI Umsida semester 5, mengaku materi yang disampaikan sangat membuka wawasan. “Saya baru sadar bahwa literasi digital itu bukan hanya sekadar bisa menggunakan gadget, tapi juga bagaimana kita bertanggung jawab terhadap data, konten, dan interaksi di dunia maya,” ujarnya.

Solusi dan Implementasi Digital Interactive Learning

Menghadapi tantangan tersebut, Bahak Udin menawarkan solusi berbasis penerapan Digital Interactive Learning (DIL). Metode ini menekankan penggunaan teknologi yang memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dalam proses belajar, baik melalui media visual, audio, maupun aplikasi berbasis internet.

“Digital Interactive Learning bukan sekadar memindahkan materi ke layar, tetapi menciptakan interaksi pembelajaran yang mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan tetap berpegang pada etika digital,” jelasnya di hadapan audiens seminar.

Hasil implementasi DIL dalam penelitian yang ia lakukan menunjukkan capaian positif. Sebanyak 78% siswa mengalami peningkatan keterampilan menggunakan teknologi, 56% meningkat dalam pemahaman etika digital, dan 69% merasa lebih efektif dalam proses belajar. Data tersebut menjadi bukti nyata bahwa penerapan metode ini dapat mendorong kualitas pembelajaran sekaligus membekali siswa dengan kompetensi digital yang lebih baik.

Dosen PAI UMY, Dr. Siti Khusnul, yang juga hadir dalam seminar, menilai paparan Bahak Udin relevan dengan kebutuhan pendidikan dasar. “Metode DIL yang disampaikan Pak Bahak sangat aplikatif. Jika diterapkan secara luas, saya yakin kualitas literasi digital di sekolah-sekolah Muhammadiyah akan meningkat pesat,” ungkapnya.

Kolaborasi Tiga Kampus Muhammadiyah

Seminar nasional yang mempertemukan tiga program studi PAI dari UMY, UMS, dan Umsida ini menjadi ajang pertukaran gagasan dan kolaborasi nyata antarperguruan tinggi Muhammadiyah. Acara yang berlangsung di Aula Mas Mansyur itu diikuti ratusan mahasiswa, dosen, dan pegiat pendidikan. Antusiasme peserta semakin terasa ketika setiap pemateri, termasuk Bahak Udin, memaparkan penelitian yang aplikatif dengan fenomena pendidikan digital di Indonesia.

“Kolaborasi seperti ini sangat penting. Selain memperkuat jejaring akademik, juga menjadi sarana bagi kita untuk merespons isu-isu pendidikan kontemporer, termasuk digitalisasi pembelajaran,” ujar Bahak Udin.

Mahasiswa UMY, Rafi, juga memberikan kesan positif setelah mengikuti seminar. “Saya senang bisa bertukar ide dengan teman-teman dari Umsida dan UMS. Seminar ini bukan hanya memberi teori, tapi juga contoh implementasi nyata yang bisa kami terapkan di sekolah,” ucapnya.

Kehadiran Kaprodi PAI Umsida sebagai pemateri semakin menegaskan komitmen Umsida dalam mendorong pengembangan literasi digital di dunia pendidikan, khususnya pada level pendidikan dasar. Melalui riset dan forum diseminasi ilmiah, Umsida berupaya menghadirkan kontribusi yang konkret bagi kemajuan pendidikan Islam di era digital.

Baca Juga: Dekan FAI Umsida dan Kepala Ma’had Umar bin Khattab Hadiri Rakornas Ma’had Muhammadiyah se-Indonesia

Dengan adanya seminar ini, diharapkan kolaborasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah terus berlanjut dan mampu menghasilkan inovasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman. Umsida, melalui Prodi PAI, bertekad untuk terus berperan aktif dalam memberikan solusi terhadap tantangan literasi digital di Indonesia.

Penulis: Akhmad Hasbul Wafi