Dosen & Mahasiswa PAI Umsida Kembangkan Riset Media Pembelajaran Inklusif bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus

Pai.umsida.ac.id – Dalam upaya mendukung pendidikan inklusif di lingkungan perguruan tinggi, dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr. Anita Puji Astutik, M.Pd.I, bersama mahasiswa, mengembangkan kajian strategis mengenai media pembelajaran digital yang aksesibel untuk mahasiswa berkebutuhan khusus (MBK). Penelitian ini telah dipublikasikan dalam LEARNING: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, edisi Februari 2025.

Baca Juga: Dr Anita Puji Astutik Gagas “RAISE”: Inovasi PAI Umsida Bangun Karakter dan Religiusitas Anak Panti

Melalui pendekatan Systematic Literature Review (SLR), riset ini menelaah berbagai penelitian dari tahun 2020–2024 yang membahas inovasi media digital dalam konteks pendidikan inklusif, khususnya di jenjang pendidikan tinggi.

Tantangan dan Kesenjangan Pendidikan bagi MBK

Dalam pendahuluannya, peneliti menyoroti bahwa kesenjangan akses pendidikan bagi mahasiswa berkebutuhan khusus masih tinggi di Indonesia. Data Kemenko PMK (2023) menunjukkan bahwa lebih dari 22 juta penduduk Indonesia adalah penyandang disabilitas, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang mampu mengakses pendidikan tinggi.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses fisik, teknologi, hingga metode pembelajaran yang belum ramah disabilitas. Banyak perguruan tinggi belum memiliki sistem yang mendukung kebutuhan sensorik, visual, atau mobilitas MBK, seperti ruang kelas yang tidak ramah kursi roda, materi pembelajaran yang tidak dilengkapi teks-ke-suara, atau kurangnya pendamping akademik.

Solusi: Media Pembelajaran Digital yang Inklusif dan Adaptif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital—seperti kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR), dan e-learning adaptif—dapat menjawab tantangan tersebut. Teknologi ini mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih personal, fleksibel, dan inklusif bagi MBK.

Beberapa temuan penting dalam kajian ini antara lain:

  • Media Augmented Reality (AR) dapat membantu MBK memahami konsep abstrak dengan visualisasi tiga dimensi.
  • Instagram dan YouTube terbukti efektif dalam menyampaikan materi agama secara interaktif bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
  • Aplikasi Wordwall dan Braille Corner memungkinkan siswa tunanetra dan tunarungu untuk belajar mandiri dengan fitur audio, visual, dan responsif.
  • Kecerdasan buatan (AI) mampu menyesuaikan materi pembelajaran berdasarkan kemampuan kognitif masing-masing mahasiswa.

Lebih lanjut, media pembelajaran seperti modul interaktif, video dengan subtitle, narasi audio, dan e-book digital merupakan bentuk konkret yang dapat diterapkan secara langsung di ruang kelas maupun platform daring untuk mendukung keberhasilan akademik MBK.

Rekomendasi: Sinergi Pengembang, Dosen, dan Pembuat Kebijakan

Dr. Anita menekankan pentingnya kolaborasi antara pengembang teknologi, institusi pendidikan, dan pembuat kebijakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang benar-benar inklusif. Pendidikan inklusif tidak hanya bicara tentang fasilitas fisik, tetapi juga soal desain kurikulum, metode evaluasi, dan pendampingan psikososial bagi mahasiswa dengan kebutuhan khusus.

Dalam penelitian ini juga diajukan kerangka konseptual pengembangan media digital inklusif yang mencakup aspek:

  • Adaptabilitas tampilan (font, warna, ukuran)
  • Integrasi audio dan subtitle
  • Navigasi ramah disabilitas
  • Konten berbasis budaya dan spiritualitas Islam

Sebagai bagian dari Fakultas Agama Islam Umsida, Prodi PAI berkomitmen menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam pembelajaran. Menurut Kaprodi PAI, Dr Anita Puji Astutik MPdI, pendidikan agama Islam harus menjadi pelopor nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. “Inklusivitas dalam pendidikan bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Mahasiswa berkebutuhan khusus harus mendapatkan ruang belajar yang aman, bermakna, dan adaptif,” ujar beliau.

Penerapan hasil riset ini ke dalam desain bahan ajar PAI, media evaluasi berbasis teknologi, serta layanan pembinaan spiritual berbasis daring menjadi bagian dari strategi Prodi PAI dalam menyambut era pendidikan digital berbasis nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Baca Juga:FAI Umsida Jalin Kerja Sama Strategis dengan MTs Muhammadiyah 2 Karangasem Paciran Lamongan

Penelitian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4, yakni memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua. Dengan memanfaatkan media pembelajaran digital secara strategis, PAI Umsida turut berkontribusi aktif dalam menciptakan ruang pendidikan yang adil, setara, dan transformatif bagi seluruh mahasiswa, tanpa kecuali.

Penulis: AHW

Sumber Artikel: Anita Puji Astutik & Moch. Chafiid Dhuha, LEARNING: Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 5 No. 1 (Februari 2025).