Pai.umsida.ac.id – Tim riset dan penelitian website yang terdiri dari Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Umsida (Dr Anita Puji Astutik M Pd i) dengan para mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Umsida lintas semester berhasil menciptkan 3 web theraphy al-qur’an yang berhasil lolos pendanaan dari kemendikbudristek dengan judul “ATAP” (Al-Quran Theraphy to Answer the Problem).
Berawal dari dua mahasiswi Pai semester 4 yang ironi melihat banyak sekali dari kalangan mahasiswa, baik itu didalam lingkup perkuliahan maupun diluar bahwa dirinya tidak percaya diri dan seringkali merasa Self Diagnose (Diagnosa Diri) dengan banyaknya bermunculan berita serta fakta lapangan yang terjadi mahasiswa Suicide (bunuh diri) karena tidak sanggup dengan beban kuliah yang dirasa sangat berat hingga berujung mengakhiri hidupnya dengan sia-sia.
Baca Juga :Singgung Sila ke 5 Pancasila, Rektor Umsida Jelaskan 3 Kunci Kebijakan yang Efektif
“Melihat kondisi lapangan yang sudah terjadi, munculah ide bersama teman saya untuk mengatasi masalah ini dengan membuat sebuah teraphy dengan pendekatan Al-Qur’an berbasis web dengan judul ATAP (Al-Qur’an teraphy to answer the Problem insecurity)”Ucap Isna, satu dari dua mahasiswa Pai semester 4.
“Saya melihat diri sendiri yang sering merasa insecure, bukan dari segi fisik melainkan dari segi akademik sehingga hal itu menjadikan ide kami berdua ini bisa untuk dijadikan riset dan penelitian” Ucap Aulia, teman Isna yang menggagas ide ini bersama.
tampilan beranda web ATAPMelihat ide cemerlang ini Kaprodi Pai tidak tinggal diam, Dr Anita Puji Astutik M Pd i mengembangkan ide tersebut menjadi lebih luas dengan tujuan sasaran yang berbeda , yakni para orang tua yang memiliki ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), dengan judul yang juga tidak jauh berbeda , terciptalah satu program komputer lagi berjudul, “Al-Quran Theraphy To Answer Special Needs Children“, melihat banyaknya latar belakang peran orang tua yang sering mengalami stress berlebihan dalam pengasuhan ABK hingga banyaknya orang tua yang menyerah dengan kondisi seperti ini menjadi fokus kami untuk membuat web teraphy kedua ini.
Untuk memaksimalkan penelitian ini, Kaprodi Pai Umsida melakukan kerja sama dengan sekolah anak bekebutuhan khusus yakni Lentera Fajar Sidoarjo, Sebuah yayasan pendidikan anak inklusi di daerah Sumput, Sidoarjo. Diharapkan dengan bekerja sama dengan sekolah ini bisa mengetahui tingkat persentase insecure orang tua ABK di Sidoarjo sehingga bisa bermanfaat dan mengurangi beban bagi para orang tua yang memiliki ABK.
3 Alasan Kenapa Harus Berbentuk Web?
Pertama, Sudah Banyak penelitian yang membuat teraphy al-quran melalui media secara fisik, dengan berbentuk media website seperti ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur dan menjadi suatu pembeda dari penelitian yang lain.
Kedua, Penggunaan website yang dapat menjangkau keseluruhan kebutuhan yang diperlukan dengan kemudahan akses yang diberikan sehingga dapat digunakan dimana dan kapanpun pengguna berada.
Ketiga, Fitur yang diberikan sangat beragam, mulai dari terapi ayat-ayat pilihan, video kajian motivasi dan alquran digital, diharapkan bisa mengurangi masalah yang dialami oleh para penggunannya.
Tidak hanya itu, Kaprodi Pai juga terus mengembangkan ide ini menjadi web ketiga dalam pengembangan teraphy al-qur’an dengan ditujukan kepada para anak-anak jalanan dan menjadi sebuah keberhasilan karena lolos pendanaan untuk program Abdimas dari kemendikburistek tahap kedua tahun 2024 dengan judul “Upgrading Religiulitas, Literasi dan Adaptasi Teknologi Anak Jalanan Berbasis Learning Station Community”. Dengan 3 aspek latar belakang yang perlu diperhatikan.
3 Latar Belakang Pembuatan Web Untuk Anak Jalanan :
Pertama, Prihatin melihat keadaan anak jalanan yang sangat kesusahan sekali dalam mengeskplor kemampuan softskill pada diri mereka karena faktor utama mereka tidak mau mengenyam pendidikan secara layak sejak dini.
Kedua, Sulitnya pengembangan potensi pada diri anak jalanan untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak sehingga munculnya rasa insecure pada diri mereka sehingga mereka memutuskan untuk menjadi anak jalanan.
Ketiga, Ketergerakan hati untuk membantu para anak jalanan untuk bisa menggali potensi pada diri mereka untuk bisa menghasilkan sebuah softskill atau produk yang bisa berupa nilai atau jalan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan dan kehidupan yang layak.
Penelitian ini masih dalam pengerjaan dan pengembangan agar bisa segera diterjunkan langsung membersamai para anak jalanan untuk menemukan ketrampilan softskill pada diri mereka.
Baca Juga : Peringatan! ini 5 Hal yang Perlu Disiapkan Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust
Pai Umsida terdaftar dalam fakultas agama islam dan sudah terakreditasi Unggul : Yuk Kepoin https://fai.umsida.ac.id/
Penulis : A. Hasbul Wafi