Pendidikan Islam Sebagai Fondasi Pembentukan Karakter Moderat & Berintergram di Era Digital

Pai.umsida.ac.id Dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan pendidikan tidak berhenti pada penguasaan ilmu pengetahuan. Pendidikan dipahami sebagai upaya membentuk manusia seutuhnya, yang seimbang antara kemampuan intelektual, kedalaman spiritual, dan kematangan sikap. Ilmu yang dipelajari diharapkan mampu melahirkan kesadaran untuk berbuat baik dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu tantangan utama pendidikan saat ini adalah persoalan karakter. Fenomena menurunnya etika, meningkatnya sikap individualistis, serta melemahnya empati sosial menunjukkan bahwa penguatan nilai-nilai karakter masih menjadi pekerjaan penting. Pendidikan karakter tidak dapat dibentuk secara instan, melainkan melalui proses panjang yang melibatkan keteladanan, pembiasaan, dan lingkungan pendidikan yang kondusif.

Lingkungan kampus memiliki peran sentral dalam proses tersebut. Selain sebagai ruang akademik, institusi pendidikan juga merupakan ruang sosial tempat nilai-nilai diterapkan dalam praktik nyata. Budaya kejujuran, saling menghargai, dan tanggung jawab bersama perlu dihidupkan sebagai bagian dari kehidupan akademik sehari-hari.

Pendidikan Agama Islam memiliki posisi strategis dalam membangun karakter generasi muda. Melalui pendekatan yang humanis dan kontekstual, pendidikan Islam diharapkan mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan nilai dasarnya. Pendidikan Islam tidak seharusnya hadir secara eksklusif, melainkan menjadi sarana pembentukan sikap moderat dan inklusif di tengah keberagaman masyarakat.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam sebagai calon pendidik memiliki peran penting dalam proses ini. Mereka tidak hanya dituntut menguasai kompetensi keilmuan dan pedagogik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap persoalan sosial. Pendidikan yang dijalani selama masa perkuliahan seharusnya membentuk kesadaran bahwa ilmu pengetahuan memiliki tanggung jawab moral dalam penerapannya.

Dalam konteks masyarakat, pendidikan berperan menanamkan sikap terbuka dan saling menghargai perbedaan. Pendidikan yang baik mampu membangun pemahaman bahwa perbedaan bukan sumber konflik, melainkan potensi untuk saling belajar dan memperkaya perspektif. Sikap kritis dan moderat menjadi modal penting dalam menghadapi dinamika sosial.

Pendidikan juga tidak dapat dipisahkan dari realitas sosial yang terus berkembang. Tantangan ketimpangan pendidikan, persoalan moral, serta perubahan budaya menuntut dunia pendidikan untuk terus beradaptasi. Di sisi lain, pendidikan harus tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan sebagai landasan utama dalam setiap proses pembelajaran.

Di era digital, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Namun demikian, teknologi seharusnya diposisikan sebagai sarana pendukung, bukan tujuan utama. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mampu memanfaatkan teknologi secara bijak, kritis, dan bertanggung jawab, tanpa mengabaikan nilai-nilai etika dan kemanusiaan.

Harapan terhadap pendidikan di masa depan terletak pada kemampuannya membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri. Pendidikan diharapkan mampu melahirkan individu yang mandiri, berintegritas, dan memiliki kesadaran spiritual. Dalam hal ini, pendidikan Islam memiliki relevansi yang kuat untuk menjawab kebutuhan zaman.

Komitmen Prodi PAI UMSIDA

Sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Program Studi Pendidikan Agama Islam berkomitmen menghadirkan pendidikan yang integratif dan berorientasi pada pembentukan karakter. Prodi PAI UMSIDA menekankan keseimbangan antara penguasaan keilmuan, penguatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta kepedulian terhadap persoalan sosial.

Melalui proses pembelajaran, kegiatan akademik, dan pengabdian kepada masyarakat, Prodi PAI UMSIDA berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual. Dengan demikian, pendidikan diharapkan menjadi sarana strategis dalam membangun generasi pendidik yang berkontribusi nyata bagi masyarakat dan peradaban.

Bertita Terkini

Mahasiswa PAI Umsida Raih Emas di PMAP International Innovation Day di UniSZA
December 11, 2025By
Mengatasi Krisis Moralitas Generasi Z Melalui Pendidikan Agama Islam yang Kontekstual
December 6, 2025By
Mahasiswa PAI Umsida Lakukan Observasi Pendidikan Inklusi dan Pembelajaran PAI untuk ABK di SD Muhammadiyah 1 Candi
November 30, 2025By
Banna
Mahasiswa PAI Umsida Banna Nidhamul Ulhaq Jadi Pembaca Ikrar Wisuda Ke-46
November 18, 2025By
pai
Mahasiswa PAI Umsida Raih 2 Prestasi Nasional Lewat Lomba Essay Bertema Islam dan Teknologi
November 6, 2025By
Pendidikan Agama Islam di Era Post-Truth: Menyaring Informasi yang Benar dalam Dunia Maya
October 18, 2025By
Milenial Muslim dan Tren Self-Diagnose: Menggabungkan Psikologi dan Spiritualitas Islam untuk Menghadapi Stres
October 12, 2025By
syair
Syair Al-Qur’an Mahasiswa PAI Warnai Fortama FAI Umsida 2025 dengan Nuansa Spiritual
October 1, 2025By

Prestasi

Mahasiswa PAI Umsida Raih Emas di PMAP International Innovation Day di UniSZA
December 11, 2025By
PAI
Atiyatul Ulya Naila, Mahasiswi PAI Umsida Yang Terpilih Jadi Ketua Umum IMM Averroes 25/26 untuk Buktikan Posisi Strategis Perempuan
November 12, 2025By
pai
Mahasiswa PAI Umsida Raih 2 Prestasi Nasional Lewat Lomba Essay Bertema Islam dan Teknologi
November 6, 2025By
pai
Mahasiswa PAI Umsida Wakili Kampus di Rakernas dan Jambore AMKI Muda 2025
October 31, 2025By
PAI
Mahasiswa PAI Umsida Wakili Jawa Timur di Ajang Nasional Moderasi Beragama dan Bela Negara
October 24, 2025By
Umsida
2 Mahasiswa PAI Umsida Lolos Program Student Exchange ke UNISZA Malaysia 2025
October 6, 2025By
Doa
Doa Nabi Yunus Jadi Kekuatan Putri Hikmiyatil Latifah Raih Emas Tapak Suci Nasional
September 19, 2025By
3 Mahasiswa PAI Umsida Lolos Seleksi Pra Nasional MTQMN XVIII 2025
September 13, 2025By