Kepala Madrasah Berperan Penting dalam Mengatasi Problematika Pembelajaran Fikih

Pai.Umsida.ac.id – Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui penelitian yang dilakukan oleh Layyinatul Azifah dan Ainun Nadlif mengkaji secara mendalam mengenai peran kepala madrasah dalam mencegah sekaligus mengatasi berbagai problematika guru dalam pembelajaran fikih di madrasah.

Baca Juga:3 Mahasiswa PAI Umsida Borong Juara dalam Ajang Lomba Da’i HIMA Hukum Umsida

Penelitian yang dilaksanakan di Madrasah Mu’allimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini bertujuan untuk memberikan solusi konkret terhadap berbagai tantangan yang dihadapi guru mata pelajaran fikih, khususnya dalam penyampaian materi dan metode pembelajaran.

Pentingnya Peran Kepala Madrasah dalam Mengatasi Masalah Pembelajaran Fikih

Penelitian ini menegaskan bahwa kepala madrasah memiliki peranan sentral dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fikih. Sebagai pemimpin institusi pendidikan, kepala madrasah tidak hanya berfungsi sebagai administrator, tetapi juga sebagai edukator, supervisor, dan motivator bagi para guru. Dalam konteks pembelajaran fikih, kepala madrasah berperan aktif dalam memberikan bimbingan secara intensif kepada guru agar berbagai masalah yang muncul di kelas bisa segera diatasi.

Beberapa problematika yang sering ditemukan dalam pembelajaran fikih di madrasah antara lain adalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, serta penggunaan metode pengajaran yang monoton oleh guru. Akibatnya, siswa kurang tertarik dan sulit memahami materi pembelajaran. Dalam hal ini, kepala madrasah bertindak sebagai mediator yang memfasilitasi guru untuk memperbaiki metode pengajaran, sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan aktif dalam proses belajar mengajar.

Langkah Solutif Menghadapi Problematika Pembelajaran

Dari hasil penelitian, terungkap bahwa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran fikih di madrasah Mu’allimat ini berhasil ditangani dengan baik melalui pendekatan kolaboratif antara kepala madrasah, guru mata pelajaran fikih, wakakurikulum, serta guru bimbingan konseling. Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui pembinaan khusus bagi guru-guru, terutama yang kurang memiliki kompetensi dalam mengajar fikih dengan metode klasik yang digunakan di madrasah.

Kepala madrasah juga menginstruksikan guru untuk menggunakan metode yang lebih variatif seperti demonstrasi, diskusi, serta tanya jawab guna meningkatkan partisipasi aktif siswa di kelas. Selain itu, guru bimbingan konseling turut dilibatkan dalam menangani masalah kedisiplinan siswa, seperti kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung, kebiasaan tidur di kelas, dan aktivitas yang mengalihkan perhatian siswa seperti membaca novel.

Hasil dari strategi tersebut terbukti efektif, dengan meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran fikih yang diajarkan, baik dalam aspek fiqih dasar (Manhajut Thullab), Ushul Fiqh, maupun Qowaidhul Fiqh.

Implikasi dan Harapan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Penelitian ini memberikan implikasi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran fikih secara keseluruhan. Melalui kepemimpinan kepala madrasah yang efektif serta adanya kolaborasi antar-elemen pendidikan, terbukti mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan aktif.

Kepala madrasah, dalam hal ini, memiliki tanggung jawab besar dalam mengawasi dan memotivasi guru untuk terus berinovasi dalam metode pengajaran. Dengan adanya perubahan pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya mampu memahami materi secara teoritis, tetapi juga mampu mengimplementasikan pemahaman fikih dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih jauh lagi, penelitian ini juga menyarankan perlunya upaya lebih lanjut dalam bentuk pelatihan guru secara berkala agar semakin meningkatkan kompetensi mereka dalam menyampaikan materi fikih. Diharapkan ke depannya, madrasah-madrasah lain juga bisa menerapkan strategi serupa untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam secara umum.

Baca Juga: Muhammadiyah Pelopori Tradisi Halal Bihalal: Dari Majalah ke Ruang Silaturahmi Nasional

Melalui penelitian yang dilakukan oleh Prodi PAI Umsida ini, kembali ditegaskan bahwa kepala madrasah memegang kunci penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah, khususnya dalam pembelajaran fikih. Dengan bimbingan dan kolaborasi yang tepat, permasalahan dalam proses pembelajaran dapat diselesaikan, sehingga tujuan pendidikan agama Islam untuk membentuk generasi muslim yang berkarakter mulia dapat tercapai secara optimal.

Bertita Terkini

Milenial Muslim dan Tren Self-Diagnose: Menggabungkan Psikologi dan Spiritualitas Islam untuk Menghadapi Stres
October 12, 2025By
syair
Syair Al-Qur’an Mahasiswa PAI Warnai Fortama FAI Umsida 2025 dengan Nuansa Spiritual
October 1, 2025By
PAI
Kaprodi PAI Umsida Bahak Udin By Arifin Diseminasi Penelitian Literasi Digital di Seminar Nasional
September 25, 2025By
HIMA PAI Umsida Rayakan Maulid Nabi dengan Kegiatan HIMA Mengaji
September 7, 2025By
Mendidik Generasi Alpha: Strategi Pendidikan Agama untuk Anak yang Serba Visual dan Digital
August 31, 2025By
Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Radikalisasi dan Intoleransi di Perguruan Tinggi
August 25, 2025By
Fatwa dan Gaya Hidup Muslim Urban: Dinamika antara Syariat dan Tren
August 12, 2025By
Rayakan Hari Anak Nasional HIMA PAI Umsida Tebar Kepedulian di Panti Asuhan
August 6, 2025By

Prestasi

Umsida
2 Mahasiswa PAI Umsida Lolos Program Student Exchange ke UNISZA Malaysia 2025
October 6, 2025By
Doa
Doa Nabi Yunus Jadi Kekuatan Putri Hikmiyatil Latifah Raih Emas Tapak Suci Nasional
September 19, 2025By
3 Mahasiswa PAI Umsida Lolos Seleksi Pra Nasional MTQMN XVIII 2025
September 13, 2025By
Moch Chafid Dhuhah, Wisudawan Terbaik Prodi PAI dengan IPK 3,94 Berpredikat Cumlaude
July 26, 2025By
Mahawira Raih Juara 3 Lagi di Kumite Piala Gubernur Jatim II 2025, Tumbuhkan Semangat Juara dalam Dunia Olahraga
June 24, 2025By
Mahasiswa Prodi PAI Tampilkan Qiroah Berantai di Inagurasi Fortama FAI Umsida
September 22, 2024By