Pai.umsida.ac.id-Pendidikan menjadi fondasi penting dalam perkembangan kualitas bangsa. Salah satu tantangan dalam pendidikan agama Islam adalah menurunkan tingkat kebosanan siswa terhadap metode pengajaran konvensional, seperti ceramah.
Berdasarkan hasil observasi di kelas 1D MIN 1 Pasuruan, nilai rata-rata hasil ulangan siswa pada pelajaran akidah akhlak menunjukkan angka yang rendah, yakni 70,5. Angka ini masih di bawah standar ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 75. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam metode pengajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi akidah akhlak.
Baca Juga:
Penelitian ini menggunakan film animasi Nussa dan Rara sebagai media pembelajaran untuk materi adab belajar, berkata baik, berperilaku jujur, dan rukun iman. Penelitian dilakukan dalam dua siklus untuk melihat pengaruh film animasi ini terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa di kelas 1D MIN 1 Pasuruan melalui penggunaan media yang inovatif dan menarik.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan materi akidah akhlak. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus, di mana pada setiap siklusnya guru menggunakan film animasi Nussa dan Rara untuk menyampaikan materi pelajaran. Siklus pertama membahas materi berkata baik dan berperilaku jujur, sementara siklus kedua fokus pada rukun iman.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan guru dan siswa, serta tes hasil belajar. Tes dilakukan sebelum dan setelah setiap siklus untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Observasi juga digunakan untuk melihat partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung, baik dalam diskusi kelompok maupun saat presentasi hasil diskusi.
Hasil dan Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar siswa setelah penggunaan film animasi Nussa dan Rara. Pada siklus pertama, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 73,5 dengan ketuntasan belajar mencapai 75,9%. Pada siklus kedua, nilai rata-rata siswa kembali meningkat menjadi 77,7 dengan ketuntasan belajar mencapai 86,2%. Siswa yang tidak mencapai ketuntasan pada kedua siklus merupakan siswa yang sama, yang kemungkinan disebabkan oleh kurangnya minat belajar.
Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran juga meningkat. Selama pembelajaran menggunakan media film animasi, siswa terlihat lebih fokus dan aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Mereka mampu menyampaikan pendapat dengan lebih baik dan menunjukkan peningkatan dalam menjawab pertanyaan guru. Film animasi Nussa dan Rara berhasil menarik minat siswa untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.
Secara keseluruhan, penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan film animasi Nussa dan Rara sebagai media pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi akidah akhlak. Penggunaan media inovatif ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebosanan siswa terhadap metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Guru dapat mempertimbangkan penggunaan media serupa dalam pembelajaran akidah akhlak untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan efektif.
Baca Juga:
Penggunaan film animasi Nussa dan Rara terbukti mampu meningkatkan hasil belajar dan partisipasi siswa dalam pembelajaran akidah akhlak. Dengan pendekatan yang inovatif ini, siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami materi dengan lebih baik. Film animasi ini juga berhasil mengubah suasana kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.
Sumber:
SJ Putri, A Nadlif
Research and Development Journal Of Education 9 (2), 1140-1149